SUARASUKABUMI.ID - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus laksanakan promosi, demi mendongkrak produk yanh dimiliki. Promosi menjadi kata kunci meningkatkan pemasaran sehingga dapat meraih keberhasilan.
"Promosi ada tips dan intrik serta ada ilmu tersendiri. Terutama, bagaimana mengenalkan produk dengan sebenarnya, dan ketika promosi menarik maka orang akan membelinya," kata Fahmi saat menutup kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi berbasis ekonomi digital angkatan pertama bagi pelaku UMKM Kota Sukabumi di Hotel Balcony, Kamis (11/5/2023).
Maka itu, kata FahmI, inilah pentingnya pelatihan digital marketing. Karena kini pemasaran sudah tidak terbatas dengan ruang lagi.
Semua masyarakat masa kini, lanjut Fahmi, hidup dengan genggaman gadget. Hampir semua orang punya Handphone, jadi antara dunia maya dan nyata tidak bisa dipisahkan.
Fahmi menjelaskan, data menyebutkan, tren pengguna internet dari jumlah penduduk 276 juta sebanyak 212 juta terkoneksi internet dan 167 juta merupakan pengguna sosial media. Sehingga, Digital marketing jadi kata kunci memasarkan produk.
Hal ini sejalan dengan transformasi yakni pembelajaran dari manual base learning jadi digital online, pertemuan langsung sekarang digital sosial media meeting dan ketiga pola belanja dari langsung jadi online.
Selain digital lanjut Fahmi, Pemkot juga mempunyai program Little Sukabumi yakni memasarkan produk melalui gerai di sejumlah tempat di luar daerah agar produk dikenal. Terbaru, pameran teras Indonesia di Ikea Kota Baru Parahyangan Bandung yang dilakukan Sukabumi Creativ Hub dan UMKM juara.
"Harapan kami, semua pelaku UMKM harus adaptasi dengan perubahan, termasuk dalam pemasaran berbasiskan digital. Sebab, mereka yang beradaptasi dengan teknologi mereka akan bertahan dan jika tidak mereka akan hancur," beber Fahmi.
"Namun selain digital tapi tetap kita promosikan secara manual, sehingga tumbuh kembang UMKM Sukabumi makin maju,'' lanjutnya.
Fahmi menambakan, Sukabumi mendapatkan bantuan keuangan kompetitif dari Pemprov Jabar untuk menggelar pelatihan sebagai penghargaan karena prestasi perencanaan pembangunan dan beberapa prestasi lainnya.
Salah satunya berupa anggaran untuk peningkatan kualitas UMKM karena ingin UMKM juara, sukses dan berhasil naik kelas.
"Saat ini ada 62 juta pelaku UMKM Indonesia dan di Kota Sukabumi naik 5 kali lipat jumlahnya, akibat dampak pandemi. Saya berharap jangan UMKM dijadikan sebagai alternatif tapi jadi pilihan. Yakinkan akan sukses dalam bidang UMKM. Terlebih, dari data yang ada sektor UMKM mampu bertahan di berbagai kondisi," pungkas Fahmi.
Di tempat yang sama, Sekertaris Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, Asep Yoni menuturkan, hari ini pihaknya memberikan keterampilan tambahan dan kreativitas agar menguasai digital marketing kepada 50 orang pelaku UMKM.
''Pelatihan digital marketing ini angkatan pertama dari rencana 10 angkatan tahun ini, dan per angkatan 50 orang pelaku UMKM,'' ujar Asep.
"Tujuannya, selepas pelatihan ini, mereka bisa memasarkan produknya melalui toko online, seperti di Shopee, TikTok dan lainnya," tandas Asep.(**)